Chemistry education: Kimia Organik
Polisiklik Dan reaksi perisiklik
Hallo..
Minggu kemaren Kita membahas tentang materi Persenyawaan kimia organik heterosiklik. Nah, untuk minggu ini Kita Akan membahas tentang materi polisiklik Dan reaksi perisiklik. Sebelum Kita mengetahui materi ini lebih lanjut sebaiknya terlebih dahulu Kita harus mengetahui tentang pengertian polisiklik Dan perisiklik. Jadi, polisiklik merupakan senyawa yang mengandung satu atau bahkan lebih suatu cincin, sedangkan perisiklik merupakan suatu reaksi yang terjadi pada satu tahap saja yang Akan dikatalis oleh cahaya maupun kalor.
Polisiklik ini memiliki banyak manfaat atau kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti klorofil dan asam nukleat Serta steroid. Steroid ini dikatakan sebagai senyawa polisiklik yang memiliki kegunaan dalam kehidupan dialam sangat penting dan terbanyak tedapat dihormon.
Senyawa polisiklik ini dia Akan lebih reaktif pada reaksi oksidasi, reduksi Dan subtitusi. Antara Oksidasi, reduksi dan subtitusi ini memiliki kereaktifan yang tinggi dibandingkan dengan benzena. Kereaktifan yang terjadi merupakan penyebab dari cincin.
- Reaksi oksidasi
Pada reaksi oksidasi ini Kita dapatkan suatu contu yaitu asam ftalat Annhidrida akan direaksikan dengan senyawa dari Oksidasi naftalen yang akan diakatalis dengan vanadium oksida. Persamaan dari reaksi diatas yaitu :
2. Reaksi reduksi
Senyawa polisiklik ini dapat dilakukan reduksi pada tekanan yang diberikan dengan suhu kamar. Reaksinya yaitu:
3. Reaksi subtitusi
Pada reaksi ini dicontohkan Ada dua reaksi yang terjadi yaitu reaksi brominasi dan sulfonasi.
- Reaksi brominasi
- Reaksi sulfonasi
Perisiklik
Pada perisiklik ini memiliki atau mempunyai tiga kelas utama dalam senyawanya yaitu:
- Sikloadisi
Sikloadisi adalah reaksi yang bekerja untuk menghasilkan saeyawa siklik.
2. Reaksi elektrosiklik
Produk yang dihasilkan dari reaksi elektrosiklik ini (2E,4Z) apabila dipanaskan akan dihasilakanya cis dimetil siklobutena dan apabila disinarkan oleh matahari maka produk yang Akan dihasilkan adalah trans dimetil siklobutena.
3. Penataan ulang sigmatropik.
Penataan ulang sigmatropik merupakan reaksi penggerakan yang serentak pada suatu gugus atom dengan terjadi pergeseran antar molekul tersebut.
4. Diena
Diena harus memiliki konformasi cis dengan ikatan tunggal. Diena dalam konformasi trans tidal bereaksi dengan dienofil atau bahkan tidak dapat bereaksi.
5. Diels Alder
Reaksi diels alder ini terjadi pada diena, reaksi ini terdapat banyak elekron yang dapat menunjukan selektivitasnya yang baik dengan reaksi diefonil dan elekttonnya rendah. Reaksi diels alder membutuhkan suhu yang rendah, Akan tetapi ada beberapa senyawa jika menggunakan reaksi ini dengan suhu yang tinggi, seperti naftalena. Pada reaksi ini terjadi dengan panas Dan bukan sinar ultraviolet
Diena harus memiliki konformasi cis dengan ikatan tunggal. Diena dalam konformasi trans tidal bereaksi dengan dienofil atau bahkan tidak dapat bereaksi.
5. Diels Alder
Reaksi diels alder ini terjadi pada diena, reaksi ini terdapat banyak elekron yang dapat menunjukan selektivitasnya yang baik dengan reaksi diefonil dan elekttonnya rendah. Reaksi diels alder membutuhkan suhu yang rendah, Akan tetapi ada beberapa senyawa jika menggunakan reaksi ini dengan suhu yang tinggi, seperti naftalena. Pada reaksi ini terjadi dengan panas Dan bukan sinar ultraviolet
Permasalahan
1. Pada reaksi Diels alder terjadi pada diena yaitu konformasi cis yang bisa direaksikan dengan diefonil, lalu bagaiamana jika diena dalam bentuk konformasi trans apakah dapat bereaksi dengan dienofil Dan terjadi suatu reaksi?jika dapat berikan contoh Serta alasannya?Dan jika tidak apa alasannya?
2. Mengapa pada reaksi Diels-Alder yang digunakan adalah panas bukan sinar ultraviolet, bagaimana jika yang digunakan sinar ultraviolet, apakah ada pengaruhnya? Jika ada, apa pengaruhnya? Jika tidak ada apa alasannya!
3. Bagaimana pengaruh gugus terikat pada dienofil reaksi diels alder?
1. Pada reaksi Diels alder terjadi pada diena yaitu konformasi cis yang bisa direaksikan dengan diefonil, lalu bagaiamana jika diena dalam bentuk konformasi trans apakah dapat bereaksi dengan dienofil Dan terjadi suatu reaksi?jika dapat berikan contoh Serta alasannya?Dan jika tidak apa alasannya?
2. Mengapa pada reaksi Diels-Alder yang digunakan adalah panas bukan sinar ultraviolet, bagaimana jika yang digunakan sinar ultraviolet, apakah ada pengaruhnya? Jika ada, apa pengaruhnya? Jika tidak ada apa alasannya!
3. Bagaimana pengaruh gugus terikat pada dienofil reaksi diels alder?
Haii liveya
BalasHapusSaya akan coba menjawab permasalahan pada no 2
Menurut saya jika yang digunakan sinar ultraviolet pastinya akan ada pengaruhnya. Nah pengaruhnya itu terhadap hasil reaksinya.
Ketika digunakan panas maka reaksinya bersifat Terizinkan simetri dan menghasilkan produk berupa siklo heksena. Berbeda jika digunakan sinar ultraviolet, maka reaksinya bersifat terlarang simetri dan tidak terjadi reaksi.
Semoga membantu :)
Haii liveya
BalasHapusSaya akan coba menjawab permasalahan pada no 3
Dalam reaksi permintaan normal Diels-Alder, dienofil memiliki gugus penarik elektron dalam konjugasi dengan alkena, Dalam skenario permintaan invers, dienofil dikonjugasikan dengan gugus pendonor elektron. Dienofil dapat dipilih untuk mengandung "fungsi menopeng". Dienofil mengalami reaksi Diels-Alder dengan diena yang memperkenalkan fungsionalitas semacam itu pada molekul produk. Serangkaian reaksi kemudian diikuti untuk mengubah fungsionalitas menjadi gugus yang diinginkan. Produk akhir tidak dapat dilakukan dalam satu langkah DA karena ekuivalen dienofil sama tidak reaktif atau tidak dapat diakses.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNo.1. telah dijelaskan juga di dalam blog ini bahwasannya “Diena dalam konformasi trans tidak bereaksi dengan dienofil atau bahkan tidak dapat bereaksi”. Dan juga dikatakan reaksi diels Alder ini terjadi di diena . dari situ kita dapat melihat bahwasannya dalam reaksinya memngang harus dalam keadaan cis agar terjadi reaksi.
BalasHapus