Chemistry education : Persenyawaan heterosiklik kimia organik

Persenyawaan hetosiklik kimia organik





Senyawa heterosiklik diartikan sebagai senyawa organik yang dimana bagian cincinnya Ada atom lain selain atom karbon. Cincin yang dimaksud bersifat aromatik, cincin pada senyawa heterosiklik dapat dikatakan sama dengan cincin bencena karena strukturnya sama. Contoh dari senyawa heterosiklik ini adalah mikirin Dan kokain Serta kafein. Kafein ini terdapat pada minuman yang bewarna hitam yang dikonsumsi oleh manusia yang suka dengan minuman ini. Minuman tersebut merupakan kopi.

Tata nama senyawa heterosiklik

Heterosiklikini mempunyai nama-nama tertentu diantaranya yaitu:


1. Yang pertama Persenyawaan heterosiklik penamaanya menggunakan nomor. Setelah diberi nomor, nomor yang terendah dari lainnya diberi pada atom yang bukan karbon yang Ada cincinnya.

2. Penamaan heterosiklik juga bisa dengan menggunakan huruf.

Piri



Piridina ( istilah ini dikenal sebagai senyawa yang memiliki 6 buah cincin). Piridina dapat dikatakan sama dengan benzena karena memiliki cincin yang sama. Namun piridina Dan benzena juga mempunyai perbedaan, seperti nitrogen dalam piridina mengandung elektron (Amina alifatik).


Permasalahan
1. Bagaimana manfaat senyawa heterosiklik pada piridina dalam bidang farmasi, Dan apa contoh dari senyawa tersebut?

2. Mengapa piridina dikatakan tidak dapat dialkilasi seperti pada benzena melalui reaksi friedel crafts. Tetapi piridina dapat disubtitusi oleh bromin pada suhu yang tunggu dengan fasa uap?

3. Salah satu Contoh dari senyawa heterosiklik adalah kafein. Kafein ini mudah Kita dapatkan dengan Proses dekafeinasi. Yang ingin saya tanyakan Bagaimana proses dekafeinasi tersebut?

Komentar

  1. Assalamualaikum wr wb.
    saya Khairil Liza
    NIM A1C117036

    Disini saya akan menjawab permasalahan no 3 dari liveya, yaitu proses dekafeinasi.
    Dekafeinasi solven, yaitu dekafeinasi yang menggunakan prinsip, dimana etil asetat dicampurkan dengan air untuk mengurangi kadar kafein pada kopi pada saat proses ekstraksi kafein sampai kadar kafein residu mencapai maksimum 0.1%. Langkah-langkah dekafeinasi adalah:
    1. Biji direndam dalam solven yang dapat mengikat kafein.
    2. Solven yang telah mengikat kafein dipisahkan dari biji.
    3. Kafein dipisahkan dari solven.
    4. Langkah 1 dan 2 diulangi sampai kafein terpisahkan dari biji.
    Pada dekafeinasi ini, solven yang digunakan adalah metilen klorida.

    Terimakasih.

    BalasHapus
  2. nama : cindy felia agam
    nim : A1C117046

    saya akan membantu menjawab permasalahan no 2 jadi kalau menurut pendapat saya penyebab dari piridina tidak dapat di akilasi adalah karena adanya proses terjadinya cincin terhibridasi sp2. sehingga kelihatan sebuah perbedaan antara benzena dengan piridina perbedaannya yaitu kalau pada piridina memiliki sifat polar dan benzena memiliki sifat non polar.
    oleh karena itu, senyawa piridina hanya dapat digantikan dengan Br- tetapi hanya pada suhu yang memiliki kadar yang tinggi pada saat terjadinya fasa uap, dan pada akhirnya akan terbentuk sebuah radikal bebas.

    BalasHapus
  3. Perkenalkan nama saya Angesti Dhitya dengan NIM A1C117004 ingin menjawab permasalahan pertama yaitu mengenai manfaat senyawa heterosiklik pada piridina dalam bidang farmasi dan contohnya. Dalam bidang farmasi piridin digunakan sebagai prekusor. Piridin jika ditambahkan dalam etanol akan membuatnya tidak dapat dikonsumsi lagi. Adapun contoh dari senyawa ini ialah sulfapyridin yaitu (obat untuk mengobati infeksi virus dan infeksi bakteri)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Organik Bahan Alam 10

Karakterisasi senyawa organik bahan alam: Revisi bagian 1

KIMIA ORGANIK II